Do Your Best and Keep Fighting!
Blooming Sparkly Red Rose

Sabtu, 18 Mei 2019

# Semester 2

Membuat Percakapan dalam Bahasa Jepang

Hasil gambar untuk japan hd



Contoh Percakapan Bahasa Jepang di Sekolah

1. Perkenalan

Biasanya, percakapan yang terjadi di sekolah adalah mengenai perkenalan. Ya, kita tidak mungkin menghindari perkenalan dengan orang-orang baru ketika kita mulai bercakap-cakap. Dalam bahasa Jepang pun demikian. Biasanya, percakapan bahasa Jepang yang mencakup perkenalan ini pun bisa juga berbagai macam seperti misalnya :
  • Watashi no namae wa Febri desu. ( Nama saya adalah Febri)
  • Anata no Namae wa dare desuka. ( Kalau nama kamu siapa?)
  • Atashi wa Jogjakarta Ni Sunde Imasu ( Saya tinggal di Jogjakarta)
  • Atashi wa Indonesia jin desu ( Saya orang Indonesia)
  • Atashi wa Daigakusei desu ( Saya seorang mahasiswa)
Itu adalah berbagai macam percakapan bahasa Jepang paling standar yang meliputi tentang kegiatan di sekolah. Cukup mudah bukan?
Perkenalan ini agaknya memang salah satu hal yang penting untuk dilakukan mengingat dengan perkenalan, kita bisa akrab dengan orang-orang di lingkungan sekolah. Pun begitu, pasti guru-guru di sekolah juga akan menyuruh kita untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum kegiatan sekolah di mulai.
Jadi, jika demikian, ucapkan saja kalimat-kalimat yang sudah dicontohkan diatas untuk berkenalan dengan teman sejawat kalian.

2. Percakapan Guru dengan Murid.

Dalam kegiatan sekolah, biasanya murid-murid sering berinteraksi dengan guru. Tak jarang, guru acapkali bertanya mengenai banyak hal. Untuk contohnya, berikut adalah percakapan yang terjadi antara guru dan murid ketika di dalam kelas.
Sensei : Mina-san, kore wa dare no enpitsu desu ka?
Guru : Anak-anak, pensil ini milik siapa ya?
Gakusei (Febri) : Sensei, watashi no desu.
Murid (Bernama Febri) : Pak, pensil itu milik saya.
Sensei : Ara, Febri san no desu ne
Guru : Oh, ini milik Febri ya.
Gakusei (Febri) : Hai
Murid (Bernama Febri) : Iya, benar.
Sensei : Namae ga kaite arimasen ne
Guru : Tidak ditandai dengan nama.
Gakusei (Febri) : Sumimasen, wa surete shimaimashita. Sugu kakimasu.
Murid : Mohon maaf, saya lupa. Segera saya tandai
Itulah kira-kira contoh percakapan bahasa Jepang di sekolah yang melibatkan antara guru dengan murid yang sedang menanyakan tentang kepemilikan sebuah pensil. Percakapan tersebut mungkin memang tidak terdengar asing di telinga kita, maka, ini bisa menjadi salah satu contoh yang paling pas untuk menunjukkan tentang bagaimana percakapan bahasa Jepang di sekolah.

3. Percakapan Menanyakan Tanggal Ujian

Dalam rutinitas di sekolah, kita pasti sering mendengar atau mungkin sering bercakap-cakap mengenai ujian. Entah itu percakapan mengenai materi ujian, ruang ujian, pengawas ujian ataupun tanggal dilaksanakannya ujian. Hal itu memang sering terjadi dalam percakapan di ruang lingkup sekolah. Jadi, bagaimana jika percakapan itu diutarakan dalam bahasa Jepang? Yuk coba kita lihat :
Rahmat : Tesuto wa itsu desu ka?
Rahmat : Ujian sekolahnya kapan ya?
Adinda : Itsu ka na. Eem, Ichi-gatsu yokka kara Jūku-nichi made desu yo
Adinda : Kapan ya? emmm… mulai tanggal 4 sampai tanggal 22 Januari
Rahmat : Sō, desu ka. Ah, Raigetsu desu ne.
Rahmat : Oh ya? Ah, bulan depan ya berarti?
Adinda : Ee.
Adinda : Iya
Rahmat : Ja, ganbarimashō
Rahmat : Kalau begitu, sekarang mari kita berusaha.
Jika dilihat-lihat, percakapan diatas hampir mirip-mirip dengan percakapan menggunakan bahasa Indonesia pada umumnya ya?
Sekarang sudah tau kan bagaimana orang Jepang sana bercakap-cakap di sekolah ketika menanyakan mengenai waktu ujian?

4. Percakapan menanyakan kapan waktu pelajaran sekolah.

Dalam kehidupan di sekolah, biasanya kita sering melihat dan mengalami percakapan dimana kita bertanya kepada teman sendiri perihal kapan waktu suatu pelajaran di mulai. Seolah kita pura-pura lupa dengan jadwal pelajaran sekolah sendiri karena terlalu asyik bermain. Jadi, bagaimana percakapan bahasa Jepang di sekolah saat menanyakan kapan waktu pelajaran sekolah dimulai? Mari kita lihat :
Aldo : Ashita Ikimonogaku no tesuto ga arimasu yo
Aldo : Besok ada ujian biologi loh
Chika : Uso deshō!
Chika : Ah, kamu bercanda ya!
Aldo : Ee, riaru arimasu yo
Aldo : Iya, beneran ada loh
Chika : Ashita Ikimonogaku no tesuto wa nan-ji kara desu ka
Chika : Besok ujian Biologi mulai pukul berapa?
Aldo : Shichi-ji Jup-pun kara desu yo
Aldo : Mulai pukul 07.10 loh.
Melihat percakapan bahasa Jepang di sekolah yang membahas tentang pelajaran biologi di atas, agaknya terlihat unik juga ya mengingat kita pasti juga sering lupa atau mungkin tidak tau kapan jadwal ujian suatu pelajaran yang akan kita lalui sendiri.

5. Percakapan tentang pelajaran yang membosankan.

Hayooo…
Hihi, percakapan ini mungkin adalah percakapan yang paling sering dilakukan antar dua orang atau mungkin lebih ketika berada di lingkungan sekolah.
Ya, percakapan mengenai murid-murid yang bosan dengan pelajaran yang dilaluinya. Percakapan mengenai murid-murid yang merasa ingin keluar dari kelas dan mengenyahkan pelajaran yang tidak disukainya. Percakapan mengenai murid-murid yang tidak ingin melihat pelajaran yang sedang dilaluinya lagi.
Memang, bagaimana sih percakapannya jika dilihat dari sudut pandang orang Jepang?
Yuk kita lihat :
Shinta : Kono jugyō wa tsumaranai to omoinasu
Shinta : Menurutku, pelajaran ini sangat membosankan.
Raka : Rō, Dōshite
Raka : Loh, mengapa?
Shinta : Naka-naka oboerarenai desu yo
Shinta : Susah untuk diingat-ingat
Raka : Muzukashii desu ka
Raka : Apakah itu sulit?
Shinta : Ee, sono tōri desu yo
Shinta : Iya, seperti itulah
Raka : Ja, motto benkyō shite kudasai.
Raka : Kalau begitu, belajarlah dengan lebih giat lagi.
Shinta : Ee.
Shinta : Iya.
Raka : Ressun o kioku sa rete inakattaga, manabu tame ni koto o chōdo rimaindā
Raka : Sekedar mengingatkan bahwa pelajaran itu tidak untuk diingat-ingat, tetapi untuk dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar